PENAJAM PASER UTARA - Lembaga Adat Paser dan masyarakat paser mengadakan Acara silaturahmi akbar Se Kalimantan Timur di Titik Nol IKN dihadiri Sekitar 800 peserta.
Ketua Umum LPAP, Noviandra mengaku bersyukur jarena PPU telah ditetapkan sebagai calon Ibu Kota Negara yang telah ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia.
Pemindahan ini katanya, merupakan suatu anugerah maka sehingga dalam acara silaturahmi ini menunjukkan kepada Pemerintah bahwa Masyarakat Paser masih hidup sampai dengan saat ini.
“Kami atas nama Masyarakat adat Paser mendukung pemindahan Ibu Kota Negara dan mendukung percepatan dalam pembangunan IKN Nusantara ini.
“Kami juga meminta kepada Pemerintah agar di sini diadakan pusat pendidikan dan pusat kesenian daerah untuk generasi penerus yang akan datang, ” pintanya.
Baca juga:
Doa Bersama Kemenkumham Jelang KTT G20 Bali
|
Bupati PPU Hamdan Pongrewa yang hadir menyampaikan rasa bangga atas kegiatan yang telah diinisiasi oleh LPAP yang telah mendukung pembangunan Ibu Kota Negara.
Sesuai dengan slogan LPAP yaitu siap mendukung pembangunan Ibu Kota dan ini merupakan manfaat besar buat masyarakat Penajam Paser Utara.
Ditetapkan Ibu Kota Negara di PPU lanjutnya, merupakan berkah bagi semua dan dengan adanya IKN Nusantara ini cepat atau lambat tetap akan menjadi berkah buat kita semua.
“Saya juga akan mempertegas yang disampaikan ketua LPAP yang meminta tempat di lokasi IKN dan kami dengan Sultan telah mengadakan rapat dan ini telah mendapatkan respon positif oleh pemerintah pusat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Paser yang telah mendukung pembangunan Ibukota Negara ini, ” ucapnya.
Sementara Kepala Kesbangpol Provinsi Kaltim, Ismet Indah meminta agar mendukung pembangunan Ibu Kota Negara.
Selain itu, ia juga berbangga karena Masyarakat Paser telah memiliki SDM yang mampu bersaing dengan masyarakat luar.
“Mari kita bekerja sama dan bekerja keras meningkatkan SDM , seni dan budaya untuk meningkatkan pembangunan negara, ” ujarnya melalui release yang diterimaSenin (27/2/2023).
Bukan hanya itu, ia juga berharap agar LPAP Kaltim dan masyarakat Paser mampu berkontribusi dalam pembangunan dan menciptakan kondusifitas serta mendukung Pemilu tahun 2024, sehingga dapat menciptakan wakil rakyat yang berkualitas.
Sementara itu, Deputi Otorita Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Alimudin mengatakan, keberadaannya daam acara ini tidak lepas dari dukungan seluruh Masyarakat Paser.
Apalagi pembangunan IKN Nusantara tentu melibatkan masyarakat Penajam dan masyarakat daerah sekitar penyangga
Sehingga ia berharap untuk mempersiapkan masyarakat lokal untuk dapat berkompetisi dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Negara ini.
“Saya berharap kedepan bahwa budaya lokal ini tetap harus kita pertahankan serta ornamen Paser agar tetap dipertahankan sebagai simbol Masyarakat Paser.
“Dan saat ini atas keputusan Bupati, budaya lokal telah masuk dalam dunia pendidikan dan saat ini telah ada perwakilan dari sekolah yang memenangkan lomba puisi bahasa Paser, ” katanya.
Sultan Paser, Aji Muhamad Jarnawi menambahkan, kegiatan ini merupakan gagasan yang sangat cemerlang dan menyampaikan terima kasih kepada generasi muda Paser yang telah menyumbangkan pemikiran untuk kegiatan ini.
Kenapa Ibu Kota Negara ada di Kaltim, karena selama ini telah bersyukur sehingga nikmat kita akan ditambah Allah SWT dan pemerintah menitipkan Ibu kota ini di tanah Paser.
“Saya meyakini semua tokoh Bangsa tidak mungkin menetapkan pemindahan Ibu kota begitu saja namun telah melakukan pemikiran dan peradaban yang panjang.
Kami meminta kepada pemerintah pusat agar dibangun suatu tempat di lokasi IKN Nusantara ini dan ke depan agar leluhur kita dapat mengetahui bahwa tanah Paser merupakan Ibu Kota Negara, ” ujarnya.
Sementara Ketua DPD LAP Paser PPU Musa menyampaikan baahwa Paser itu memang benar-benar ada dan yang hadir di sini hanya sebagian dan diharapkan tetap bersatu.
“Kita harus bangga menjadi suku Paser karena penduduk asli Ibu Kota Negara yaitu Paser dan adanya isu yang memecah belah mari kita laporkan kepada aparat keamanan, ” tutupnya.
(Rizal)